Saturday, December 18, 2010

tune up FU 150

selamat datang di dunia kebut kebutan. ne situs bukan milik julian assange/ wikileak. tapi disini kita akan hepi hapi dengan kenut kebutan, na untuk itu disini telah penulis himpun dari beberapa artikel otomotif di tanah air, seperti otomotif.com dan lain lain. na ini tips tips yang buat suef mu lebih galak.......... ok...ok
Dongkrak Power Satria F 2009-05-29 19:24:07
Mendongkrak power Suzuki Satria F150 bisa dilakukan bertahap. Bahasa kerennya step by step. Mulai dari yang paling mudah dilakukan dengan harga terjangkau sampai yang sulit dikerjakan dengan harganya mahal.
Seperti paket yang disodorkan R59 Racing khusus Satria F-150. Satu paket terdiri knalpot Pico, CDI BRT Dualband, karburator dan kem. Tapi, jika dananya minim bisa dibeli ketengan.
Untuk pemula atau yang masih awam bisa mulai dari beli knalpot dulu. “Siapa saja bisa pasang. Dirancang tinggal plek dan sudah dilengkapi braket,” jelas Ergus, bos R59 Racing dari Jl. Dewi Sartika, No. 32, Ciputat, Tangerang.
Menurut Ergus, knalpot yang dari bahan steinless steel dan aluminium ini dirancang simpel. “Artinya tidak perlu ganti spuyer. Cukup seting setelan udara,” jelas Ergus yang masih pengantin baru itu.
Untuk membuktikan omongan Ergus perlu dilakukan pengujian. Guna mengukur kenaikan tenaga dan torsi menggunakan dynotest merek Dinojet 250i milik BRT (Bintang Racing Team). Juga mengukur pake AFR-meter untuk ngetes campuran bensin-udara sebagai panduan seting spuyer.
Dipandu Suar instruktur dynotest. Pengetesan dilakukan pada Suzuki Satria F-150 2007 harian. Tahap awal dites dulu kondisi standar tanpa penggantian apapun. Mesin sanggup memuntahkan tenaga 11,62 dk pada 9.000 rpm. Torsinya 9,8 Nm pada 7.300 rpm.
Selanjutnya penggantian knalpot standar. Langsung pakai pipa buang merek Pico dan tanpa seting udara. Setelah dilakukan pengetesan, mesin sanggup memuntahkan power 12,86 pada 10.100 rpm. Artinya terjadi kenaikan tenaga 1,24 dk. Lumayan tinggi untuk ukuran motor standar.
Torsi juga terdongkrak. “Setelah ganti knalpot jadi 10,68 Nm. Artinya mengalami kenaikan 0,88 Nm,” jelas Suar yang asli wong Jowo itu.
Selain uji power dan torsi, sekaligus juga melakukan pengukuran pakai AFR-meter. Campuran bensin udara berada di rentang 13 : 1. Ini masih dirasa sangat ideal untuk ukuran motor kohar alias korek harian. Berarti omongan Ergus terbukti. Pake knalpot ini, tidak perlu lagi ganti spuyer. Sekali lagi, sudah langsung pas begitu pipa saluran buang dipasang.
CDI KHUSUS

Untuk pemula atau yang awam, setelah ganti knalpot menyusul pasang CDI Racing. Sebagai pasangan knalpot Pico tadi, bisa pakai CDI BRT Dualband edisi khusus. wak, kayak tabloid aja! Atau bisa aplikasi CDI BRT I-Max yang bisa diprogram. Timing pengapiannya bisa mengikuti panduan Suar.


Katanya sih, kurvanya pada rpm 1.500 yaitu 15 derajat, rpm 2.500 yaitu 27 derajat, rpm 3.000-6.000 yaitu 36 derajat, 6.500-11.000 yaitu 42 derajat, 11.500 yaitu 41 derajat, 12.000-16.000 yaitu 40 derajat. Semua ada 20 step dan per step naik 500 rpm.
Setelah menggunakan CDI racing edisi khusus tadi, tenaga mesin meningkat 13,53 dk pada 10.000 rpm. Artinya power mengalami kenaikan lagi sebesar 0,67 dk. “Total setelah menggunakan knalpot racing dan CDI khusus tadi jadi 1,91 dk. Artinya, ada kenaikan sebanyak 2 dk,” jelas Ergus yang bisa ditanya soal teknik di (021) 93339259.
BUNYI KRECEK DI HEAD 2010-11-10 01:33:36
Rantai keteng Suzuki Satria F-150 memang kerap dianggap butuh penggantian cepat. Beberapa mekanik yang memang melayani konsumen F150 berpatokan pada suara seperti rantai keteng kendur. Timbul suara krecek..krecek... Katanya rantai keteng, harus ganti meski usia motor baru digunakan 10.000 km (gbr.1).Bahkan, ada yang beranggapan suara seperti itu sudah masuk bagian komponen lain. Satria F-150 punya teknologi DOHC alias Double Over Head Camshaft alias empat klep digerakkan dengan dua noken-as. Angkatan klep ditentukan ganjalan sim yang mirip pil atau uang recehan.
Sumber bunyi krecek yang bukan teman gudeg itu, selain dari rantai keteng ada juga yang beranggapan karena sim sudah aus alias menipis. “Enggak selamanya begitu. Padahal, banyak kejadian bunyi kayak gitu bukan rantai keteng yang musti diganti. Cuma baut musti dikencangkan,” jelas Op, mekanik bengkel Mentari Jaya, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Tuh dia serius banget seandainya suara kecrek...kecrek kudu ganti rantai keteng. Serius buat kantong karena harus beli rantai gigi sentrik Satria F-150 minimal Rp 200 ribu plus biaya bongkar-pasang. “Padahal, ada baut yang kendur di sekitar noken-as. Itu bisa kejadian kalau motor sudah masuk 10 ribu km,” ujar Op.
Baut yang disebut Op bahasa tekniknya camshaft bolt alias baut noken as. Ada 8 baut yang berfungsi untuk mengencangkan dudukan noken-as (gbr. 2). Seandainya kendur, akan berpengaruh pada posisi noken as yang juga bisa menghasilkan bunyi krecek.


“Kencangkan pakai kunci momen dengan nilai torsi 150 Nm/kg untuk tiap baut,” jelas Op yang sempat bekerja di bagian produksi Suzuki Indonesia.Kenapa harus pakai kunci momen? Soalnya baut dudukan noken-as kena temperatur tinggi dan getaran dari proses ledakan di ruang bakar.Mengencangkan baut dudukan noken-as juga ada aturan. Biarkan baut terpasang dulu dan baru kencangkan bertahap satu per satu.Dalam pengencangan baut diusahakan menyilang. Supaya kencangnya merata. Jadi, tidak kencang sebelah.

Oli Rembes Ke Busi
2010-06-11 21:20:11
Ada kejadian busi Suzuki Satria F-150 terus-menerus menunjukan kondisi basah. Kondisi busi mirip banget dengan setingan basah. Dikira kebanyakan bensin akibat kegedean spuyer, padahal ada pelumas nyusup ke busi.

Masalah ini menyangkut kondisi sil silinder head. Karena usia, ada bagian sil yang sobek. Jadinya, oli rembes ke busi,” bilang Hasan Basri, mekanik dan pemilik bengkel Hasan Motor di Jakarta Barat
Memang, kondisi pelumas merembes ke busi punya gejala mirip spuyer yang diseting kebasaran. Pas di putaran bawah atau atas ada gejala mbrebet. Angka spuyer diturunkan pun gejalanya enggak bakal hilang
Gejala paling gampang pelicin rembes ke busi bisa dicek dari kepala busi. Seandainya terus komponen pemantik api F-150 basah, silakan lihat sisi luar cup busi. "Nanti kelihatan ada sedikit oli di sisi luar cangklong atau kepala busi. Kalau memang ada, enggak salah lagi pasti oli rembes," ujar Hasan yang bermarkas di Kepala Dua Raya, Jakarta Barat
Lanjut silakan buka silinder head. Sil kepala silinder harus dilihat perlahan. Kalau perlu sil diraba perlahan dengan menekan setiap bagiannya. "Sobek sedikit aja, oli yang mestinya menyemprot ke noken-as malah bisa menyusup ke busi. Problem ini juga bisa kejadian pada Suzuki Raider 125, FXR150 dan Honda CBR150. Karena desain silinder head-nya mirip dengan Satria F yang pakai sil," sebut Hasan.
Fungsi sil menutup jalur pelumas supaya enggak beleber. Pastinya semprotan pelumas ke semua komponen di kepala silinder keras. Dorongan keras pelumas bakal bikin oli terus merembes kalau bagian sil memang sudah ada yang sobek."Sil sobek tadi bukan karena cacat produksi. Melainkan akibat faktor usia yang sebagusnya setiap 10.000 km kudu dicek. Kalau enggak dicek kelamaan bakal getas. Dan dipastikan, ujung-ujungnya bakal sobek tuh sil," kata bapak satu anak itu.
Andai memang sudah waktunya diganti, silakan beli sil kepala silinder Satria FU. Diingatkan untuk tidak beli sil yang produk aftermarket. Why alias kenapa? Karena bisa berisiko pada usia pakainya yang singkat. Paling aman ya beli produk yang genuine dengan banderol enggak lebih dari Rp 150 ribu
"Kejadian begini enggak cuma menimpa motor yang sudah kena sentuhan bore up. Saya sudah menemukan lima unit Satria F-150 standar dengan masalah yang sama. Rata-rata konsumen memangg cuek sama kondisi sil," bingung Hasan.



SATRIA FU 150; SETING KOREK HARIAN
1. Langkah pertama yg paling gampang, ganti Pilot jet dengan ukuran 17.5, bisa pake punya shogun lama. Harga palingan 30rb. Klo mau lebih murah pake merek Kitaco harnganya 17,5ribuan
2. Lepas paking kepala silinder, pake 1 lapis aja yang tengah, langkah ini berarti naikin rasio kompresi dari standarnya 10,2 menjadi sekitar 11,4. Langkah ini siy ke bengkel aja, misalnya sekalian pas servis besar. Klo mau naikin kompresinya lebih tinggi lagi, paking blok bawah bisa dilepas dan ga usah pake paking, cukup pake lem paking aja (yang atas tetep pake 1 paking), trik ini dah dicoba mekanik jogja dan terbukti piston gak tabrakan dengan klep ataupun ada kebocoran oli. Langkah lepas paking blok bawah ini pengen aku cobain tapi blum sempet, ntar pas servis besar lagi aja kayanya.
3. Porting lubang in & out. Lubang in dan out masing-masing di gedein diameternya 1 mm Yang ini juga harus ke bengkel. Beberapa bengkel top mematok harga 300rb hingga 500rb. Tapi bengkel2 balap rumahan palingan 100rb.
4. Ganti karbu (berarti langkah nomor 1 ga perlu), saran pake punya RX King (karena murah, dan cocok dan bisa langsung pasang ke intake manifold dan filter udara standar), spuyer bisa coba PJ 20 MJ 150, setelan udara 1,5 putaran berlawanan arah jarum jam (plis note tiap motor bisa beda2), posisi klip jarum skep di ulir nomor 2 dari atas. Alternatif lain bisa juga pake punya NSR SP yakni Keihin PE 28 harga barunya 600 rbuan yang Thailand (Awas barang palsu china). Klo ganti karbu, sebaiknya juga pasang keran bensin model kompresor buat gantiin aslinya yang model vakum…biar aliran bensin lancar…
5. majuin gigi TOP 1 mata, ini berarti majuin waktu buka tutup katub masuk dan buang. Kalo mau lebih advance lagi setingannya adalah klep masuknya dimajuin 1 mata trus buangnya dimundurin 1 mata…istilah teknisnya buat nyempitin LSA-nya (Lobe Separation Angle…buat optimalkan proses pembilasan di putaran tinggi…hehehe…bingung, bingung deh….), hasilnya juga mantap tapi kerenggangan klep harus dibikin lebih sempit (jadi in 0,07 mm dan out 0,1 mm) dari ukuran standarnya dengan cara mainin tebal shim-nya. Yang ini siy jelas mending ke bengkel aja deh…trus bengkelnya juga harus yang jago.
6. lepas saringan udara (klo dah ganti karbu), yang dilepas hanya elemen saringan udaranya aja…itu tuh yang ada ada kertas saringanya. Sedangkan boknya masih terpasang dan tersambung ke karbu . Kalo masih tetap mau andalkan karbu standar maka saringan satndar masih dapat dipakai/dipasang tapi kertasnya di lubangi dibeberapa tempat, guntingin aja, palingan 3 lubang ukuran 0,5 x 4 cm (panjang x tinggi). Bisa dilakuin sendiri
7. potong kabel koil 2 cm (=ngurangin resistensi kabel sekitar 10%), Bisa dilakuin sendiri. Ingat masang kabelnya lagi harus bener2 kuat, caranya ditusukin dan diputar hingga ngedrat.
8. ganti pake busi Iridium (saran yang agak murah pake merek Sindengen/SDG 30rb) hasilnya lumayan. Klo mau tetep pake busi standar juga gapapa, cuman atur lagi celahnya jadi 0,9 – 1 mm
9. oli pake yang khusus motor (merek apa aja yang penting asli), trus pake yang 10/40.
10. ganti knalpot free flow, saran yang murah dan cukup ampuh pake bikinan Edi Sawangan (yang pelat pernis cuman 250 rb)…yang jelas tampilan jadi lebih sangar bin bengis karena bahan knalpot dari pelat yang di pernis doing plus coklat-coklat kaya karatan …jauh dari kesan klimis yang sering ditimbulkan bila pake knalpot aluminium atau krom…hehehe…no offense ya buat yang pake knalpot mahal 2… )
11. Posisi as roda pada penyetel kekencengan rantai diusahakan pada posisi sedepan mungkin, klo perlu potong 2 mata rantainya. Keuntungannya, jarak poros roda depan belakang makin pendek jadi motor lebih lincah bermanuver..khasiat lainnya buat mengurangi bunyi-bunyian dirantai karena rantai beradu dengan lengan ayun.
12. Per kopling di ganjel kurang lebih 1 mm, bisa pake potongan per kopling (bisa pake punya motor apa aja asal diameter sama, harga palingan 15 ribuan), tapi mesti ditipisin pake gerinda dulu biar ga ketebelan. Langkah ini sebaiknya dibengkel aja deh. Trus di ujung kabel kopling yang di atas bak mesin, diujungnya dipakein per yang sering dipakai di rem teromol (harga 5 ribuan) untuk ngedorong tuas pengungkit kopling agar baliknya cepet. Hasilnya kopling jadi cepet baliknya dan motor langsung loncat begitu kopling dilepas….yang jelas kedua langkah ini bisa juga diganti dengan pasang per kopling racing (100 – 150 rb, tapi awas, beberapa pemakai per kopling racing mengeluh motornya cuman enak 3 bulan, abis itu per jadi lembek dan kurang nendang lagi….per kopling standar terutama yang CBU kayaknya lebih durable dan dengan diganjel, kekerasannya akan setara dengan per racing). Tapi perhitungkan efek sampingnya yakni jari tangan kiri jadi pegel2 klo lewat jalan macet.
13. Pulser digeser 1 ampe 2 mili…yang ini aku ga tau kenapa bisa bikim motor makin melesat, tapi aku praktekin hasilnya memang berasa kok. Suruh orang bengkel aja yang mundurin.
14. nah klo semua langkah diatas…atau beberapa aja deh…udah dilakukan pasti performa motor dah melonjak. Tapi khusus untuk temen2 di Jakarta ato daerah yang ramai dalam artian trek lintasan pendek2 yang mengakibatkan ga bisa leluasa pol gas di gigi 5 ato 6…maka disarankan ganti gir depan pake yang 13 mata (standarnya 14 mata) bisa pake punya yamaha crypton ato F1ZR…beli aja yang buatan aspira atau indopart cumin 30 ribuan…hasilnya motor lebih narik lagi ampe gigi 6 sekalipun. Langkah ini tidak mengurangi Top Speed secara signifikan (lagian kan disaranin buat yang sering kena macet jadi ga pernah nge-top speed..hehe) malahan justru bikin motor lebih cepat menggapai top speed.
Bila dana masih ada
Langkah lanjutan adalah mengganti CDI, koil dan camshaft racing…paling ga untuk 3 item ini butuh 1,5 juta..tapi sangat setimpal bila dilakukan..hehe.. saran pake CDI XP Andrion HP 7 (400 ribu) dipadu ama koil andrion juga (170 ribu). Sebagai informasi, untuk teman2 di jawa tengah ma timur lebih suka pake CDI Rextor. Untuk CDI BRT sebenarnya bagus juga, hanya saja menurut produsennya dan dari hasil test, BRT hanya cocok bila koil masih pake yang standar…klo koilnya racing malah kadang drop tenaganya atau CDI-nya cepet mati.
Bila CDI telah diganti racing maka sebaiknya per klep juga diganti yang lebih keras, bisa pake merek2 racing seperti WRD, CLD, TK, dll…atao bisa juga pake aslinya tapi diganjal 1 mm (ini lebih recommended karena kasusnya sama dengna per kopling, yang racing kadang jadi lembek lama-lama…
Untuk camshaft/noken as bisa pake WRD, CLD, Kawahara, Akutagawa (850 – 1 jutaan…ato NMF yang hampir 2jutaan)…ato apalah terserah…soalnya aku sendiri blum nyobain klo yang ini. Klo dah ganti chamshaft pake yang racing berarti langkah No. 5 tidak perlu dilakukan.
Semoga berguna.
Porting Polish
Lepas packing, pake 1 aja yang tengah
Busi Sindengen Iridium
Karbu RX-King, PJ 20 MJ 150
PAIR dinon-aktifkan
Kabel koil potong 2 cm
Pulser dimundurin 2 mm
Per kopling di ganjal 1 mm
Semi open filter
Celah klep in 0,07 mm out 0,1 mm
Klep in maju 1 mata, out mundur 1 mata
Gear 13/43
Performa: gigi 4 120 kpj (mentok limiter)..gigi 5 135 kpj…gigi 6..blum pernah ketemu jalan yg cukup sepi buat full throttle…
HKU RACING
Berikut ini bocoran seting balap liar buat pemilik suzuki satria fu150 dari hku racing motorsport. Banyak yang bilang di dunia persilatan balap liar yang keras, kapasitas mesin mesti jadi semrawut alias gila-gilaan. Layaknya persaingan lainnya, balap liar terkesan cuma mengenal satu pakem “sing penting menang!”
Nah, buat yang mau mencoba sensasi balap liar tapi apa daya motor juga dibuat harian ato kepasar, hehehe… jangan kuatir, silahkan simak tips modifikasi mesin ini…
Mesin Suzuki Satria yang berkapasitas 150cc hasil dari perkawinan piston diameter 62mm dan stroke 48,8mm dengan perbandingan kompresi 10,4 ini harus kita rombak spesifikasi-nya jika anda memang berniat menjadi raja jalanan. Yang pertama mesti dilakukan adalah… Siapin duit dulu! Kan kalo gk ada duit mana bisa modif…
Ok lah, saya anggap duit sudah ditangan. Selanjutnya kita akan merubah spek mesin menjadi stroke 61,8mm hasil dari stroke standar yang dinaikkan langkahnya 6,5mm dan piston 65mm merek hispeed yang sudah ada coakan klep buat 4klep.
Kalo dihitung kapasitas mesin nya menjadi :
V = 0,785 x 65 x 65 x 61,8 = 204,9cc
Nah, kapasitas segini sudah bisa buat turun drag resmi di kelas bebek 4tak sampai dengan 200cc Mantaff…!!!
Oya, jangan lupa stroke yang naik 6,5mm ini membutuhkan paking blok bawah aluminium setebal 4,5mm. Kemudian piston di buat dome dengan ketinggian 1mm saja lalu pangkas head sebanyak 0,5mm.
Ngomongin head pasti ngomongin klep juga… Langsung aja hajar klep standar (23-19) dengan klep ukuran 25 intake dan 21 exhaust. Kalo ada kesulitan di bagian ini bisa langsung kontak saya untuk bantuan dan pemesanan.
Kemudian jangan lupa juga noken as di modif sehingga memiliki lift 7,8mm dengan durasi 280 intake dan 276 exhaust. Langkah berikutnya, masih seputaran head, jangan lupa porting in dan ex menjadi lingkaran, kan standar nya oval… Porting dengan diameter saluran intake 28mm dan exhaust 27mm.
Untuk pegas klep pakai standar saja karena masih cukup kuat koq. Masalah penyaluran tenaga alias kopling dan per kopling, bisa diganti dengan produk racing.. Pasti ok
Pastikan juga magnet terkena bubut melingkar 1,5mm biar enteng dan menunjang akselerasi nantinya. Berikut masalah karburator. Disini cukup pake karbu NSR SP berdiameter 28mm, jangan besar2 karbu nya, ntar susah cari lawan… Hheheheeeehhee…
Setting pilot jet 42 dan mainjet 125. Putaran angin 1,5putaran. Lalu untuk urusan pengapian, serahkan saja pada cdi rextor – boleh yang adjustable atau yang programable – setting dari 15 derajad sampe 38 derajad di rpm 9000. Limiter dipatok di rpm 14000 saja sedangkan untuk gigi rasio alias transmisi pake standar saja gak masalah.
Terakhir… dan ini yang paling penting di modif balap liar ini… Kalo sudah selesai menjalankan langkah-langkah modifikasi suzuki satria fu150 diatas, maka sekarang adalah waktunya cari duit dan Tetaplah sehat biar bisa kebut-kebutan tiap hari… Hehehehe…




Tune up Stage 1 Satria F150
Posted on Desember 21, 2008 by motorid
Satria F150 emang dari sononya udah didesain kenceng. Banyak yang berpendapat bahwa ini adalah bebek terkencang di muka bumi. Dijejali dengan mesin DOHC 150 cc ditambah dengan bobotnya yang enteng , wuuih siapa sih yang tak tergoda dengan performanya. Ada pul yang mengklaim ni bebek bisa lari 200 km/jam. Dan yang paling penting hanya dengan modal ni motor, cewek cewek pasti banyak yang lirik deh coz katanya ni motor imut imut bentuknya.
Ok daripada lama berbasa basi, buat para penggemar kecepatan tapi tetep pengin irit buat harian. Diantaranya yang perlu diganti antara lain :
1.Ganti premium ke pertamax, aku dah buktiin iritan pake pertamak bro.
2. Ganti koil racing recomended XP cmc 2A, murah tapi setara koil YZ. Harga 170rb.
3.Ganti dengan cdi racing, pilihannya banyak mulai dari BRT, XP, REXTOR harganyapun sekitar 400 ribuan.
4.Pilot jet yang standarnya 12,5 diganti dengan ukuran 15 (milik smash) harga cm 15rb
5.Busi ganti punya kharisma, kepalanya lebih menonjol lumayan nambah kompresi dikit.
6.Karbu ganti dengan Keihin PE28 atau Koso 28 (lebih bagusan katanya) harga kisaran 600 ribuan.
Dengan ubahan itu tarikan terasa enteng bangettzzz, lari 150 km/jam pun cepet nariknya. Aku dah buktiin sendiri.







Dongkrak Power Satria F 2009-05-29 19:24:07
Mendongkrak power Suzuki Satria F150 bisa dilakukan bertahap. Bahasa kerennya step by step. Mulai dari yang paling mudah dilakukan dengan harga terjangkau sampai yang sulit dikerjakan dengan harganya mahal.
Seperti paket yang disodorkan R59 Racing khusus Satria F-150. Satu paket terdiri knalpot Pico, CDI BRT Dualband, karburator dan kem. Tapi, jika dananya minim bisa dibeli ketengan.
Untuk pemula atau yang masih awam bisa mulai dari beli knalpot dulu. “Siapa saja bisa pasang. Dirancang tinggal plek dan sudah dilengkapi braket,” jelas Ergus, bos R59 Racing dari Jl. Dewi Sartika, No. 32, Ciputat, Tangerang.
Menurut Ergus, knalpot yang dari bahan steinless steel dan aluminium ini dirancang simpel. “Artinya tidak perlu ganti spuyer. Cukup seting setelan udara,” jelas Ergus yang masih pengantin baru itu.
Untuk membuktikan omongan Ergus perlu dilakukan pengujian. Guna mengukur kenaikan tenaga dan torsi menggunakan dynotest merek Dinojet 250i milik BRT (Bintang Racing Team). Juga mengukur pake AFR-meter untuk ngetes campuran bensin-udara sebagai panduan seting spuyer.
Dipandu Suar instruktur dynotest. Pengetesan dilakukan pada Suzuki Satria F-150 2007 harian. Tahap awal dites dulu kondisi standar tanpa penggantian apapun. Mesin sanggup memuntahkan tenaga 11,62 dk pada 9.000 rpm. Torsinya 9,8 Nm pada 7.300 rpm.
Selanjutnya penggantian knalpot standar. Langsung pakai pipa buang merek Pico dan tanpa seting udara. Setelah dilakukan pengetesan, mesin sanggup memuntahkan power 12,86 pada 10.100 rpm. Artinya terjadi kenaikan tenaga 1,24 dk. Lumayan tinggi untuk ukuran motor standar.
Torsi juga terdongkrak. “Setelah ganti knalpot jadi 10,68 Nm. Artinya mengalami kenaikan 0,88 Nm,” jelas Suar yang asli wong Jowo itu.
Selain uji power dan torsi, sekaligus juga melakukan pengukuran pakai AFR-meter. Campuran bensin udara berada di rentang 13 : 1. Ini masih dirasa sangat ideal untuk ukuran motor kohar alias korek harian. Berarti omongan Ergus terbukti. Pake knalpot ini, tidak perlu lagi ganti spuyer. Sekali lagi, sudah langsung pas begitu pipa saluran buang dipasang.
CDI KHUSUS

Untuk pemula atau yang awam, setelah ganti knalpot menyusul pasang CDI Racing. Sebagai pasangan knalpot Pico tadi, bisa pakai CDI BRT Dualband edisi khusus. wak, kayak tabloid aja! Atau bisa aplikasi CDI BRT I-Max yang bisa diprogram. Timing pengapiannya bisa mengikuti panduan Suar.


Katanya sih, kurvanya pada rpm 1.500 yaitu 15 derajat, rpm 2.500 yaitu 27 derajat, rpm 3.000-6.000 yaitu 36 derajat, 6.500-11.000 yaitu 42 derajat, 11.500 yaitu 41 derajat, 12.000-16.000 yaitu 40 derajat. Semua ada 20 step dan per step naik 500 rpm.
Setelah menggunakan CDI racing edisi khusus tadi, tenaga mesin meningkat 13,53 dk pada 10.000 rpm. Artinya power mengalami kenaikan lagi sebesar 0,67 dk. “Total setelah menggunakan knalpot racing dan CDI khusus tadi jadi 1,91 dk. Artinya, ada kenaikan sebanyak 2 dk,” jelas Ergus yang bisa ditanya soal teknik di (021) 93339259.
BUNYI KRECEK DI HEAD 2010-11-10 01:33:36
Rantai keteng Suzuki Satria F-150 memang kerap dianggap butuh penggantian cepat. Beberapa mekanik yang memang melayani konsumen F150 berpatokan pada suara seperti rantai keteng kendur. Timbul suara krecek..krecek... Katanya rantai keteng, harus ganti meski usia motor baru digunakan 10.000 km (gbr.1).Bahkan, ada yang beranggapan suara seperti itu sudah masuk bagian komponen lain. Satria F-150 punya teknologi DOHC alias Double Over Head Camshaft alias empat klep digerakkan dengan dua noken-as. Angkatan klep ditentukan ganjalan sim yang mirip pil atau uang recehan.
Sumber bunyi krecek yang bukan teman gudeg itu, selain dari rantai keteng ada juga yang beranggapan karena sim sudah aus alias menipis. “Enggak selamanya begitu. Padahal, banyak kejadian bunyi kayak gitu bukan rantai keteng yang musti diganti. Cuma baut musti dikencangkan,” jelas Op, mekanik bengkel Mentari Jaya, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Tuh dia serius banget seandainya suara kecrek...kecrek kudu ganti rantai keteng. Serius buat kantong karena harus beli rantai gigi sentrik Satria F-150 minimal Rp 200 ribu plus biaya bongkar-pasang. “Padahal, ada baut yang kendur di sekitar noken-as. Itu bisa kejadian kalau motor sudah masuk 10 ribu km,” ujar Op.
Baut yang disebut Op bahasa tekniknya camshaft bolt alias baut noken as. Ada 8 baut yang berfungsi untuk mengencangkan dudukan noken-as (gbr. 2). Seandainya kendur, akan berpengaruh pada posisi noken as yang juga bisa menghasilkan bunyi krecek.


“Kencangkan pakai kunci momen dengan nilai torsi 150 Nm/kg untuk tiap baut,” jelas Op yang sempat bekerja di bagian produksi Suzuki Indonesia.Kenapa harus pakai kunci momen? Soalnya baut dudukan noken-as kena temperatur tinggi dan getaran dari proses ledakan di ruang bakar.Mengencangkan baut dudukan noken-as juga ada aturan. Biarkan baut terpasang dulu dan baru kencangkan bertahap satu per satu.Dalam pengencangan baut diusahakan menyilang. Supaya kencangnya merata. Jadi, tidak kencang sebelah.

Oli Rembes Ke Busi
2010-06-11 21:20:11
Ada kejadian busi Suzuki Satria F-150 terus-menerus menunjukan kondisi basah. Kondisi busi mirip banget dengan setingan basah. Dikira kebanyakan bensin akibat kegedean spuyer, padahal ada pelumas nyusup ke busi.

Masalah ini menyangkut kondisi sil silinder head. Karena usia, ada bagian sil yang sobek. Jadinya, oli rembes ke busi,” bilang Hasan Basri, mekanik dan pemilik bengkel Hasan Motor di Jakarta Barat
Memang, kondisi pelumas merembes ke busi punya gejala mirip spuyer yang diseting kebasaran. Pas di putaran bawah atau atas ada gejala mbrebet. Angka spuyer diturunkan pun gejalanya enggak bakal hilang
Gejala paling gampang pelicin rembes ke busi bisa dicek dari kepala busi. Seandainya terus komponen pemantik api F-150 basah, silakan lihat sisi luar cup busi. "Nanti kelihatan ada sedikit oli di sisi luar cangklong atau kepala busi. Kalau memang ada, enggak salah lagi pasti oli rembes," ujar Hasan yang bermarkas di Kepala Dua Raya, Jakarta Barat
Lanjut silakan buka silinder head. Sil kepala silinder harus dilihat perlahan. Kalau perlu sil diraba perlahan dengan menekan setiap bagiannya. "Sobek sedikit aja, oli yang mestinya menyemprot ke noken-as malah bisa menyusup ke busi. Problem ini juga bisa kejadian pada Suzuki Raider 125, FXR150 dan Honda CBR150. Karena desain silinder head-nya mirip dengan Satria F yang pakai sil," sebut Hasan.
Fungsi sil menutup jalur pelumas supaya enggak beleber. Pastinya semprotan pelumas ke semua komponen di kepala silinder keras. Dorongan keras pelumas bakal bikin oli terus merembes kalau bagian sil memang sudah ada yang sobek."Sil sobek tadi bukan karena cacat produksi. Melainkan akibat faktor usia yang sebagusnya setiap 10.000 km kudu dicek. Kalau enggak dicek kelamaan bakal getas. Dan dipastikan, ujung-ujungnya bakal sobek tuh sil," kata bapak satu anak itu.
Andai memang sudah waktunya diganti, silakan beli sil kepala silinder Satria FU. Diingatkan untuk tidak beli sil yang produk aftermarket. Why alias kenapa? Karena bisa berisiko pada usia pakainya yang singkat. Paling aman ya beli produk yang genuine dengan banderol enggak lebih dari Rp 150 ribu
"Kejadian begini enggak cuma menimpa motor yang sudah kena sentuhan bore up. Saya sudah menemukan lima unit Satria F-150 standar dengan masalah yang sama. Rata-rata konsumen memangg cuek sama kondisi sil," bingung Hasan.



SATRIA FU 150; SETING KOREK HARIAN
1. Langkah pertama yg paling gampang, ganti Pilot jet dengan ukuran 17.5, bisa pake punya shogun lama. Harga palingan 30rb. Klo mau lebih murah pake merek Kitaco harnganya 17,5ribuan
2. Lepas paking kepala silinder, pake 1 lapis aja yang tengah, langkah ini berarti naikin rasio kompresi dari standarnya 10,2 menjadi sekitar 11,4. Langkah ini siy ke bengkel aja, misalnya sekalian pas servis besar. Klo mau naikin kompresinya lebih tinggi lagi, paking blok bawah bisa dilepas dan ga usah pake paking, cukup pake lem paking aja (yang atas tetep pake 1 paking), trik ini dah dicoba mekanik jogja dan terbukti piston gak tabrakan dengan klep ataupun ada kebocoran oli. Langkah lepas paking blok bawah ini pengen aku cobain tapi blum sempet, ntar pas servis besar lagi aja kayanya.
3. Porting lubang in & out. Lubang in dan out masing-masing di gedein diameternya 1 mm Yang ini juga harus ke bengkel. Beberapa bengkel top mematok harga 300rb hingga 500rb. Tapi bengkel2 balap rumahan palingan 100rb.
4. Ganti karbu (berarti langkah nomor 1 ga perlu), saran pake punya RX King (karena murah, dan cocok dan bisa langsung pasang ke intake manifold dan filter udara standar), spuyer bisa coba PJ 20 MJ 150, setelan udara 1,5 putaran berlawanan arah jarum jam (plis note tiap motor bisa beda2), posisi klip jarum skep di ulir nomor 2 dari atas. Alternatif lain bisa juga pake punya NSR SP yakni Keihin PE 28 harga barunya 600 rbuan yang Thailand (Awas barang palsu china). Klo ganti karbu, sebaiknya juga pasang keran bensin model kompresor buat gantiin aslinya yang model vakum…biar aliran bensin lancar…
5. majuin gigi TOP 1 mata, ini berarti majuin waktu buka tutup katub masuk dan buang. Kalo mau lebih advance lagi setingannya adalah klep masuknya dimajuin 1 mata trus buangnya dimundurin 1 mata…istilah teknisnya buat nyempitin LSA-nya (Lobe Separation Angle…buat optimalkan proses pembilasan di putaran tinggi…hehehe…bingung, bingung deh….), hasilnya juga mantap tapi kerenggangan klep harus dibikin lebih sempit (jadi in 0,07 mm dan out 0,1 mm) dari ukuran standarnya dengan cara mainin tebal shim-nya. Yang ini siy jelas mending ke bengkel aja deh…trus bengkelnya juga harus yang jago.
6. lepas saringan udara (klo dah ganti karbu), yang dilepas hanya elemen saringan udaranya aja…itu tuh yang ada ada kertas saringanya. Sedangkan boknya masih terpasang dan tersambung ke karbu . Kalo masih tetap mau andalkan karbu standar maka saringan satndar masih dapat dipakai/dipasang tapi kertasnya di lubangi dibeberapa tempat, guntingin aja, palingan 3 lubang ukuran 0,5 x 4 cm (panjang x tinggi). Bisa dilakuin sendiri
7. potong kabel koil 2 cm (=ngurangin resistensi kabel sekitar 10%), Bisa dilakuin sendiri. Ingat masang kabelnya lagi harus bener2 kuat, caranya ditusukin dan diputar hingga ngedrat.
8. ganti pake busi Iridium (saran yang agak murah pake merek Sindengen/SDG 30rb) hasilnya lumayan. Klo mau tetep pake busi standar juga gapapa, cuman atur lagi celahnya jadi 0,9 – 1 mm
9. oli pake yang khusus motor (merek apa aja yang penting asli), trus pake yang 10/40.
10. ganti knalpot free flow, saran yang murah dan cukup ampuh pake bikinan Edi Sawangan (yang pelat pernis cuman 250 rb)…yang jelas tampilan jadi lebih sangar bin bengis karena bahan knalpot dari pelat yang di pernis doing plus coklat-coklat kaya karatan …jauh dari kesan klimis yang sering ditimbulkan bila pake knalpot aluminium atau krom…hehehe…no offense ya buat yang pake knalpot mahal 2… )
11. Posisi as roda pada penyetel kekencengan rantai diusahakan pada posisi sedepan mungkin, klo perlu potong 2 mata rantainya. Keuntungannya, jarak poros roda depan belakang makin pendek jadi motor lebih lincah bermanuver..khasiat lainnya buat mengurangi bunyi-bunyian dirantai karena rantai beradu dengan lengan ayun.
12. Per kopling di ganjel kurang lebih 1 mm, bisa pake potongan per kopling (bisa pake punya motor apa aja asal diameter sama, harga palingan 15 ribuan), tapi mesti ditipisin pake gerinda dulu biar ga ketebelan. Langkah ini sebaiknya dibengkel aja deh. Trus di ujung kabel kopling yang di atas bak mesin, diujungnya dipakein per yang sering dipakai di rem teromol (harga 5 ribuan) untuk ngedorong tuas pengungkit kopling agar baliknya cepet. Hasilnya kopling jadi cepet baliknya dan motor langsung loncat begitu kopling dilepas….yang jelas kedua langkah ini bisa juga diganti dengan pasang per kopling racing (100 – 150 rb, tapi awas, beberapa pemakai per kopling racing mengeluh motornya cuman enak 3 bulan, abis itu per jadi lembek dan kurang nendang lagi….per kopling standar terutama yang CBU kayaknya lebih durable dan dengan diganjel, kekerasannya akan setara dengan per racing). Tapi perhitungkan efek sampingnya yakni jari tangan kiri jadi pegel2 klo lewat jalan macet.
13. Pulser digeser 1 ampe 2 mili…yang ini aku ga tau kenapa bisa bikim motor makin melesat, tapi aku praktekin hasilnya memang berasa kok. Suruh orang bengkel aja yang mundurin.
14. nah klo semua langkah diatas…atau beberapa aja deh…udah dilakukan pasti performa motor dah melonjak. Tapi khusus untuk temen2 di Jakarta ato daerah yang ramai dalam artian trek lintasan pendek2 yang mengakibatkan ga bisa leluasa pol gas di gigi 5 ato 6…maka disarankan ganti gir depan pake yang 13 mata (standarnya 14 mata) bisa pake punya yamaha crypton ato F1ZR…beli aja yang buatan aspira atau indopart cumin 30 ribuan…hasilnya motor lebih narik lagi ampe gigi 6 sekalipun. Langkah ini tidak mengurangi Top Speed secara signifikan (lagian kan disaranin buat yang sering kena macet jadi ga pernah nge-top speed..hehe) malahan justru bikin motor lebih cepat menggapai top speed.
Bila dana masih ada
Langkah lanjutan adalah mengganti CDI, koil dan camshaft racing…paling ga untuk 3 item ini butuh 1,5 juta..tapi sangat setimpal bila dilakukan..hehe.. saran pake CDI XP Andrion HP 7 (400 ribu) dipadu ama koil andrion juga (170 ribu). Sebagai informasi, untuk teman2 di jawa tengah ma timur lebih suka pake CDI Rextor. Untuk CDI BRT sebenarnya bagus juga, hanya saja menurut produsennya dan dari hasil test, BRT hanya cocok bila koil masih pake yang standar…klo koilnya racing malah kadang drop tenaganya atau CDI-nya cepet mati.
Bila CDI telah diganti racing maka sebaiknya per klep juga diganti yang lebih keras, bisa pake merek2 racing seperti WRD, CLD, TK, dll…atao bisa juga pake aslinya tapi diganjal 1 mm (ini lebih recommended karena kasusnya sama dengna per kopling, yang racing kadang jadi lembek lama-lama…
Untuk camshaft/noken as bisa pake WRD, CLD, Kawahara, Akutagawa (850 – 1 jutaan…ato NMF yang hampir 2jutaan)…ato apalah terserah…soalnya aku sendiri blum nyobain klo yang ini. Klo dah ganti chamshaft pake yang racing berarti langkah No. 5 tidak perlu dilakukan.
Semoga berguna.
Porting Polish
Lepas packing, pake 1 aja yang tengah
Busi Sindengen Iridium
Karbu RX-King, PJ 20 MJ 150
PAIR dinon-aktifkan
Kabel koil potong 2 cm
Pulser dimundurin 2 mm
Per kopling di ganjal 1 mm
Semi open filter
Celah klep in 0,07 mm out 0,1 mm
Klep in maju 1 mata, out mundur 1 mata
Gear 13/43
Performa: gigi 4 120 kpj (mentok limiter)..gigi 5 135 kpj…gigi 6..blum pernah ketemu jalan yg cukup sepi buat full throttle…
HKU RACING
Berikut ini bocoran seting balap liar buat pemilik suzuki satria fu150 dari hku racing motorsport. Banyak yang bilang di dunia persilatan balap liar yang keras, kapasitas mesin mesti jadi semrawut alias gila-gilaan. Layaknya persaingan lainnya, balap liar terkesan cuma mengenal satu pakem “sing penting menang!”
Nah, buat yang mau mencoba sensasi balap liar tapi apa daya motor juga dibuat harian ato kepasar, hehehe… jangan kuatir, silahkan simak tips modifikasi mesin ini…
Mesin Suzuki Satria yang berkapasitas 150cc hasil dari perkawinan piston diameter 62mm dan stroke 48,8mm dengan perbandingan kompresi 10,4 ini harus kita rombak spesifikasi-nya jika anda memang berniat menjadi raja jalanan. Yang pertama mesti dilakukan adalah… Siapin duit dulu! Kan kalo gk ada duit mana bisa modif…
Ok lah, saya anggap duit sudah ditangan. Selanjutnya kita akan merubah spek mesin menjadi stroke 61,8mm hasil dari stroke standar yang dinaikkan langkahnya 6,5mm dan piston 65mm merek hispeed yang sudah ada coakan klep buat 4klep.
Kalo dihitung kapasitas mesin nya menjadi :
V = 0,785 x 65 x 65 x 61,8 = 204,9cc
Nah, kapasitas segini sudah bisa buat turun drag resmi di kelas bebek 4tak sampai dengan 200cc Mantaff…!!!
Oya, jangan lupa stroke yang naik 6,5mm ini membutuhkan paking blok bawah aluminium setebal 4,5mm. Kemudian piston di buat dome dengan ketinggian 1mm saja lalu pangkas head sebanyak 0,5mm.
Ngomongin head pasti ngomongin klep juga… Langsung aja hajar klep standar (23-19) dengan klep ukuran 25 intake dan 21 exhaust. Kalo ada kesulitan di bagian ini bisa langsung kontak saya untuk bantuan dan pemesanan.
Kemudian jangan lupa juga noken as di modif sehingga memiliki lift 7,8mm dengan durasi 280 intake dan 276 exhaust. Langkah berikutnya, masih seputaran head, jangan lupa porting in dan ex menjadi lingkaran, kan standar nya oval… Porting dengan diameter saluran intake 28mm dan exhaust 27mm.
Untuk pegas klep pakai standar saja karena masih cukup kuat koq. Masalah penyaluran tenaga alias kopling dan per kopling, bisa diganti dengan produk racing.. Pasti ok
Pastikan juga magnet terkena bubut melingkar 1,5mm biar enteng dan menunjang akselerasi nantinya. Berikut masalah karburator. Disini cukup pake karbu NSR SP berdiameter 28mm, jangan besar2 karbu nya, ntar susah cari lawan… Hheheheeeehhee…
Setting pilot jet 42 dan mainjet 125. Putaran angin 1,5putaran. Lalu untuk urusan pengapian, serahkan saja pada cdi rextor – boleh yang adjustable atau yang programable – setting dari 15 derajad sampe 38 derajad di rpm 9000. Limiter dipatok di rpm 14000 saja sedangkan untuk gigi rasio alias transmisi pake standar saja gak masalah.
Terakhir… dan ini yang paling penting di modif balap liar ini… Kalo sudah selesai menjalankan langkah-langkah modifikasi suzuki satria fu150 diatas, maka sekarang adalah waktunya cari duit dan Tetaplah sehat biar bisa kebut-kebutan tiap hari… Hehehehe…




Tune up Stage 1 Satria F150
Posted on Desember 21, 2008 by motorid
Satria F150 emang dari sononya udah didesain kenceng. Banyak yang berpendapat bahwa ini adalah bebek terkencang di muka bumi. Dijejali dengan mesin DOHC 150 cc ditambah dengan bobotnya yang enteng , wuuih siapa sih yang tak tergoda dengan performanya. Ada pul yang mengklaim ni bebek bisa lari 200 km/jam. Dan yang paling penting hanya dengan modal ni motor, cewek cewek pasti banyak yang lirik deh coz katanya ni motor imut imut bentuknya.
Ok daripada lama berbasa basi, buat para penggemar kecepatan tapi tetep pengin irit buat harian. Diantaranya yang perlu diganti antara lain :
1.Ganti premium ke pertamax, aku dah buktiin iritan pake pertamak bro.
2.Ganti koil racing recomended XP cmc 2A, murah tapi setara koil YZ. Harga 170rb.
3.Ganti dengan cdi racing, pilihannya banyak mulai dari BRT, XP, REXTOR harganyapun sekitar 400 ribuan.
4.Pilot jet yang standarnya 12,5 diganti dengan ukuran 15 (milik smash) harga cm 15rb.
5.Busi ganti punya kharisma, kepalanya lebih menonjol lumayan nambah kompresi dikit.
6.Karbu ganti dengan Keihin PE28 atau Koso 28 (lebih bagusan katanya) harga kisaran 600 ribuan.
Dengan ubahan itu tarikan terasa enteng bangettzzz, lari 150 km/jam pun cepet nariknya. Aku dah buktiin sendiri.
dan trakir pesan penulis selamat mencoba. hati-hati di jalan. tetap jaga kesehatan

0 comments:

Post a Comment