![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi__PqRY6LI_jKcPi-gCT1GNmyD2eJ5MaNcsGhIxKejofT8ZwQBwVqNQh4STN5n5m9Pe8ISKR0zU0EYNEdHn1_B59Gavb4vH7jAyv1DDZFVGGQ4Fll8Xt1BQv2EC5k3_QnCLVF1tYKMG90/s1600/serpico3.jpg)
Kawasaki
Serpico SE 150 (1997).
Walaupun dari tampang luar tidak banyak beda dengan seri pendahulunya, tapi lihat dulu dalemannya bos. Tercatat blok silinder ‘gold‘ dari PDK ataupun pelepas gas buang merk Tsukigi sudah menempel manis. Dan hebohnya saat diinstalasikan part-part tersebut, untuk urusan performa tentu juga mengalami lonjakan yang cukup mencengangkan. Lihat saja output yang dimuntahkan dari Serpico 150 SE sebesar 40ps @ 11.000rpm, merupakan bukti otentik dari ‘hebringnya‘ kerjasama pabrikan Kawasaki dengan produsen PDK ataupun Tsukigi.
Walaupun dari tampang luar tidak banyak beda dengan seri pendahulunya, tapi lihat dulu dalemannya bos. Tercatat blok silinder ‘gold‘ dari PDK ataupun pelepas gas buang merk Tsukigi sudah menempel manis. Dan hebohnya saat diinstalasikan part-part tersebut, untuk urusan performa tentu juga mengalami lonjakan yang cukup mencengangkan. Lihat saja output yang dimuntahkan dari Serpico 150 SE sebesar 40ps @ 11.000rpm, merupakan bukti otentik dari ‘hebringnya‘ kerjasama pabrikan Kawasaki dengan produsen PDK ataupun Tsukigi.
Dengan masih mengandalkan basic
teknologi mesin seperti produk pendahulunya, macam bersilinder tunggal 148cc
(bore x stroke = 59,0mm x 54,4mm) dilengkapi pendingin cair, berkompresi 7,8 :
1, masih menggunakan karburator Keihin PWL 28mm, serta mengaplikasikan 6
percepatan. Tapi dimotor ini ada sedikit perombakan teknologi yang membedakan
antara varian SE dengan pendahulunya yakni penggunaan HI-KIPS sebagai katub
tutup buka pengatur gas buang dari luang pembuangan agar bisa mengolah sisa
pembakaran agar tidak terbuang percuma baik di RPM tinggi maupun rendah.
0 comments:
Post a Comment