Review
Seting karbu kawahara di satria.
Touring Bromo
Bebek vega tangguh menanjak bromo.
Mengenang sang legenda NSR 150
NSR menjadi Sport 2T andalan honda yang pernah tenar di era 90an.
Saturday, June 18, 2011
pilih busi
Pilihan busi untuk mesin mobil atau motor kini sangat banyak khususnya untuk performance plug (busi kualitas premium). Namun banyaknya pilihan tersebut membuat kita semakin sulit memilih. Lebih parahnya lagi, pihak toko sering kali menawarkan busi-busi premium tersebut dengan iming-iming performa lebih oke, irit bahan bakar dan sebagainya.
Busi mahal tidak menjadi jaminan seratus persen cocok dengan mesin mobil atau motor kita.
Setiap mesin memiliki toleransi tertentu untuk spesifikasi busi yang digunakan.
Hal utama yang menjadi patokan umum adalah:
1. Heat Range:
Nilai angka ‘Heat Range’ dari suatu busi mewakili seberapa panas busi tersebut ketika sedang beroperasi dalam keadaan normal. Jika angka heat range tersebut cocok dengan karakter mesin tersebut, maka busi akan bekerja optimal. Jika busi terlalu panas, maka akan menimbulkan detonasi pada mesin (ngelitik) yang bisa merusak mesin itu sendiri. Sebaliknya, jika busi terlalu dingin, maka akan banyak penimbunan deposit pada ruang bakar akibat terjadinya gagal pengapian (misfire).
2. Ukuran Busi:
Busi yang ditemukan pada umumnya ada yang berdiameter kecil dan besar. Untuk hal ini jelas tidak boleh salah beli, pastikan sesuai dengan spesifikasi mesin tersebut.
3. Ukuran Gap:
Gap adalah jarak antara elektroda busi dengan ground. Pada umumnya ukuran gap adalah sekitar 0.8mm - 1.2mm. Untuk ukuran gap tersebut perlu melihat anjuran pada buku manual mobil atau motor tersebut. Beberapa model busi premium tidak bisa dirubah ukuran gap-nya karena desain busi itu sendiri tidak memungkinkan dilakukan perubahan gap.
4. Resistansi Busi:
Periksa jenis busi yang dianjurkan pabrik mobil atau motor tersebut, perhatikan apakah busi tersebut menggunakan Suppression Resistor di dalamnya.
Biasanya jika ada huruf R pada kode busi, itu menunjukkan busi tersebut menggunakan Suppression Resistor, contoh: NGK BKR6E-11 . Namun tidak selalu demikian, contoh: DENSO IK20 (tidak ada kode R, tapi menggunakan suppression resistor)
Suppression Resistor pada busi digunakan untuk meredam emisi akibat percikan api pada saat proses ignition terjadi. Emisi tersebut menyebabkan gangguan pada sistem kelistrikan dan sensor mesin. Pada umumnya mobil yang bermesin injeksi menggunakan busi dengan Suppression Resistor, namun tidak selalu demikian.
Semakin besar nilai Suppression Resistor berarti semakin besar hilangnya daya listrik yang dikirim ignition coil untuk membuat percik api pada busi. Akibatnya semakin besar nilai Suppression Resistor tersebut akan memperkecil percik api, kecuali jika kabel busi diganti dengan yang beresistansi kecil dan berdiameter besar.
Kita coba share hasil pengujian nilai resistansi 15 model busi dari berbagai merek yang banyak ditemukan di toko-toko asesoris & spareparts.
Untuk pengujian, menggunakan Digital Ohm Meter, dilakukan pada suhu ruang 26ºC, pukul 01.10wib .
Dari hasil komparasi bahwa pada umumnya nilai Resistansi busi dengan Suppression Resistor adalah berkisar antara 4-5k ohm.
Pada busi yang di uji, ada busi yang memiliki ground lebih dari satu.
Pada kenyataannya, pada saat terjadi loncatan listrik, hanya ada satu loncatan api saja terjadi pada salah satu ground tersebut. Namun manfaatnya adalah erosi komponen tidak akan secepat busi biasa, dan kemungkinan terjadinya misfire bisa ditekan semaksimal mungkin oleh ground yang lebih dari satu tersebut.
Busi mahal tidak menjadi jaminan seratus persen cocok dengan mesin mobil atau motor kita.
Setiap mesin memiliki toleransi tertentu untuk spesifikasi busi yang digunakan.
Hal utama yang menjadi patokan umum adalah:
1. Heat Range:
Nilai angka ‘Heat Range’ dari suatu busi mewakili seberapa panas busi tersebut ketika sedang beroperasi dalam keadaan normal. Jika angka heat range tersebut cocok dengan karakter mesin tersebut, maka busi akan bekerja optimal. Jika busi terlalu panas, maka akan menimbulkan detonasi pada mesin (ngelitik) yang bisa merusak mesin itu sendiri. Sebaliknya, jika busi terlalu dingin, maka akan banyak penimbunan deposit pada ruang bakar akibat terjadinya gagal pengapian (misfire).
2. Ukuran Busi:
Busi yang ditemukan pada umumnya ada yang berdiameter kecil dan besar. Untuk hal ini jelas tidak boleh salah beli, pastikan sesuai dengan spesifikasi mesin tersebut.
3. Ukuran Gap:
Gap adalah jarak antara elektroda busi dengan ground. Pada umumnya ukuran gap adalah sekitar 0.8mm - 1.2mm. Untuk ukuran gap tersebut perlu melihat anjuran pada buku manual mobil atau motor tersebut. Beberapa model busi premium tidak bisa dirubah ukuran gap-nya karena desain busi itu sendiri tidak memungkinkan dilakukan perubahan gap.
4. Resistansi Busi:
Periksa jenis busi yang dianjurkan pabrik mobil atau motor tersebut, perhatikan apakah busi tersebut menggunakan Suppression Resistor di dalamnya.
Biasanya jika ada huruf R pada kode busi, itu menunjukkan busi tersebut menggunakan Suppression Resistor, contoh: NGK BKR6E-11 . Namun tidak selalu demikian, contoh: DENSO IK20 (tidak ada kode R, tapi menggunakan suppression resistor)
Suppression Resistor pada busi digunakan untuk meredam emisi akibat percikan api pada saat proses ignition terjadi. Emisi tersebut menyebabkan gangguan pada sistem kelistrikan dan sensor mesin. Pada umumnya mobil yang bermesin injeksi menggunakan busi dengan Suppression Resistor, namun tidak selalu demikian.
Semakin besar nilai Suppression Resistor berarti semakin besar hilangnya daya listrik yang dikirim ignition coil untuk membuat percik api pada busi. Akibatnya semakin besar nilai Suppression Resistor tersebut akan memperkecil percik api, kecuali jika kabel busi diganti dengan yang beresistansi kecil dan berdiameter besar.
Kita coba share hasil pengujian nilai resistansi 15 model busi dari berbagai merek yang banyak ditemukan di toko-toko asesoris & spareparts.
Untuk pengujian, menggunakan Digital Ohm Meter, dilakukan pada suhu ruang 26ºC, pukul 01.10wib .
Dari hasil komparasi bahwa pada umumnya nilai Resistansi busi dengan Suppression Resistor adalah berkisar antara 4-5k ohm.
Pada busi yang di uji, ada busi yang memiliki ground lebih dari satu.
Pada kenyataannya, pada saat terjadi loncatan listrik, hanya ada satu loncatan api saja terjadi pada salah satu ground tersebut. Namun manfaatnya adalah erosi komponen tidak akan secepat busi biasa, dan kemungkinan terjadinya misfire bisa ditekan semaksimal mungkin oleh ground yang lebih dari satu tersebut.
membaca kinerja busi
Cara Baca Busi
IU24
I = Inti Elektroda Iridium 0.4 mm
U = 10 x 19.0 x 16.0 (Diameter Ulir, Panjang & Hexagon Size)
24 = Tingkat Panas Busi
IW24
I = Inti Elektroda Iridium 0.4 mm
W = 14 x 19.0 x 20.6. (Diameter Ulir, Panjang & Hexagon Size)
24 = Tingkat Panas Busi
Kondisi Busi
- Normal
Insulator terlihat coklat muda / keabu2xan, hanya sedikit bekas pembakaran yg menutupi elektroda
- Carbon Fouling (Endapan Karbon)
Insulator dan elektrodanya tertutup oleh lapisan serbuk karbon kering berwarna hitam
akibatnya mesin motor susah start, pengapian tidak baik, akselerasi buruk dan bisa2x mesin tidak hidup
penyebabnya :
* choke berlebihan
* campuran bahan bakar terlalu kaya
* pengampian terhambat
* pembakaran timah hitam jelek
* tingkat panas busi terlalu dingin
- Oil Fouling (Endapan Oli)
Insulator dan elektrodanya tertutup oleh endapan oli basah berwarna hitam
akibatnya mesin motor susah start, akselerasi jelek
penyebabnya :
* kerusakan pada ring pada piston
* pada mesin 2Tak campuran oli samping terlalu banyak (boros settingan)
* seal klep sudah rusak
Lead Fouling (Endapan Timah Hitam)
Endapan insulator berwarna kuning atau coklat tua
akibatnya mesin tersendat pada saar akselerasi atau pada saat kecepatan tinggi
penyebabnya :
* menggunakan bensin dengan kadar oktan tinggi
Over Heating
Insulator berwarna putih pucat dengan elektroda tengah rusak meleleh
akibatnya tenaga motor kurang pada saat kecepatan tinggi
penyebabnya :
* pendingin mesin kurang
* waktu pengapian terlalu cepat
* nomor tingkat panas busi terlalu rendah
* detonasi berat
disadur dari buku busi denso iridium
IU24
I = Inti Elektroda Iridium 0.4 mm
U = 10 x 19.0 x 16.0 (Diameter Ulir, Panjang & Hexagon Size)
24 = Tingkat Panas Busi
IW24
I = Inti Elektroda Iridium 0.4 mm
W = 14 x 19.0 x 20.6. (Diameter Ulir, Panjang & Hexagon Size)
24 = Tingkat Panas Busi
Kondisi Busi
- Normal
Insulator terlihat coklat muda / keabu2xan, hanya sedikit bekas pembakaran yg menutupi elektroda
- Carbon Fouling (Endapan Karbon)
Insulator dan elektrodanya tertutup oleh lapisan serbuk karbon kering berwarna hitam
akibatnya mesin motor susah start, pengapian tidak baik, akselerasi buruk dan bisa2x mesin tidak hidup
penyebabnya :
* choke berlebihan
* campuran bahan bakar terlalu kaya
* pengampian terhambat
* pembakaran timah hitam jelek
* tingkat panas busi terlalu dingin
- Oil Fouling (Endapan Oli)
Insulator dan elektrodanya tertutup oleh endapan oli basah berwarna hitam
akibatnya mesin motor susah start, akselerasi jelek
penyebabnya :
* kerusakan pada ring pada piston
* pada mesin 2Tak campuran oli samping terlalu banyak (boros settingan)
* seal klep sudah rusak
Lead Fouling (Endapan Timah Hitam)
Endapan insulator berwarna kuning atau coklat tua
akibatnya mesin tersendat pada saar akselerasi atau pada saat kecepatan tinggi
penyebabnya :
* menggunakan bensin dengan kadar oktan tinggi
Over Heating
Insulator berwarna putih pucat dengan elektroda tengah rusak meleleh
akibatnya tenaga motor kurang pada saat kecepatan tinggi
penyebabnya :
* pendingin mesin kurang
* waktu pengapian terlalu cepat
* nomor tingkat panas busi terlalu rendah
* detonasi berat
disadur dari buku busi denso iridium
paket bore up fu 150
OTOMOTIFNET - Sebagian pemilik Suzuki Satria FU150 penyuka kecepatan merasa masih kurang puas sama performa standarnya. Maka wajar kalo banyak yang pengin membore-up besutannya. “Yah, manusia kan tak pernah puas,” kelakar Iwan, pengguna FU150.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNLeI5zSA1pcZQH6jFawpX9tNjTlAttAVm-kUjBelsIfg5Mc6zO7wi31Ew78yHkRNiFdv7vL0Cus83YlGTjZ72xDNCoJQlcsWJcoYln_IFfBBAVK70ilhSe1SVilNobBsLP_YE5mpvk6g/s320/12.jpg)
Nah, memenuhi kebutuhan itu, FU-mania tentu tak perlu repot-repot. Karena sekarang banyak bengkel yang menawarkan paket untuk mendongkrak kemampuan mesin. Dari yang simpel sampai jor-joran. Jadi tinggal disesuaikan sama budget, ya!
Paddock Speed Clinic (PSC)
Bermarkas di Jl. Lapangan Bola No.35, Kebun Jeruk, Jakbar. Punya 2 paketan yang biasa diminta pelanggan; semi dan full spec. Semua paketan yang tersedia, kudu ganti karbu standar, pengapian dan knalpot.
Biasanya karbu Honda NSR SP berdiameter venturi 28 mm, pengapian CDI programmable atau non-programmable dual band berlabel BRT, porting-polish, piston 68 mm dan knalpot. “Kalau mau lebih ekstrem, tinggal ganti magnet pengapian punya trail tipe SE Yamaha YZF 250, meracik gigi rasionya dan piston ukuran 76 mm,” terang Ando, pemilik bengkel PSC.
Sesuai rumusannya, untuk piston 68 mm dapat mendongkrak kapasitas mesin jadi 177,86 cc dan jika pakai piston bergaris tengah 76 mm, maka volume mesin membengkak jadi 222,17 cc. Gila kan!
Chips Motor (CM)
Menurut Sumantri, bos CM, bore-up bisa jadi solusi penyembuhan penyakit Satria FU di putaran bawah yang kurang galak. “Karbu standar kadang suka telat merespons putaran grip gas, makanya kudu diganti tipe racing berikut CDI nonlimiter dan knalpot aftermarket. Itu obatnya,” katanya.
Untuk otak pengapian, CM pilih CDI BRT tipe dual band, yang punya kelebihan putaran mesin bisa tembus di atas 13 ribu rpm. Proses porting-polish tetap ada, ditambah karbu Honda NSR SP plus knalpot DBS atau CLD. Jika ingin menambah volume mesin, cemplungin deh satu set piston Yamaha Scorpio berikut blok Suzuki Raider 125.
“Hasilnya, kapasitas ruang bakar naik jadi 190 cc. Tapi harus ada kerja sama dengan pemilik motor. Tinggal kita koreksi bagian mana kekurangannya,” ungkap pria yang bengkelnya di Jl. Pos Pengumben Raya No.33c, Jakbar.
Mulia Mitra Motor (MMM)
Kemal, pemimpin bengkel MMM punya ramuan lain. “Inti sebenarnya ada di noken as. Dengan mengubah pola, sudut dan tinggi noken as, maka fungsi buka tutup klep in-out bisa diatur, sehingga peak power akan bergeser pada rpm lebih tinggi,” ujarnya.
Selain itu, pergantian karbu, papas cam, pengapian, piston Honda Tiger dan porting polish wajib dilakoni buat meningkatkan performa mesin. Dengan memperhalus aliran lubang transfer di mesin dan exhaust, bertujuan agar tarikan bawah dan atas seimbang.
“Tapi kalo mesinnya sudah dioprek, enaknya sih knalpot sudah bertipe racing. Sebab, kalau standar dibobok kurang maksimal walaupun bagian dalamnya sudah dioprek,” saran pria di gerainya di Jl. Raya Haji Mencong No 41, Ciledug, Tangerang.
Adrian Motor (AM)
Buat bore-up harian, Fiki Farhan pemilik bengkel Adrian Motor mungkin sudah biasa menangani korekan buat Satria FU. Tapi, ia menyarankan dalam mendongkrak mesin, sebaiknya dipakai di ajang resmi saja.
“Setelah performa tunggangan meningkat, akan lebih terpandang lagi jika menjadi juara di balapan resmi,” kata pria yang buka bengkel di Jl. Raya Jatiwaringin, No.251, Pondok Gede, Bekasi.
Nah, untuk mewujudkannya, beberapa part di dalam paketan yang digunakan berupa karbu SP, CDI BRT, seher High Speed 65 mm, noken as racing dan lainnya. “Terpenting pada saat penyetingan, bisa kita lihat best time-nya berapa dan kita setting ulang spuyer-nya sampai maksimal,” yakinnya.
Sebagian pemilik Suzuki Satria FU150 penyuka kecepatan merasa masih kurang puas sama performa standarnya. Maka wajar kalo banyak yang pengin membore-up besutannya. “Yah, manusia kan tak pernah puas,” kelakar Iwan, pengguna FU150.
Nah, memenuhi kebutuhan itu, FU-mania tentu tak perlu repot-repot. Karena sekarang banyak bengkel yang menawarkan paket untuk mendongkrak kemampuan mesin. Dari yang simpel sampai jor-joran. Jadi tinggal disesuaikan sama budget, ya! • Pidav (codotboros@yahoo.com)
Paddock Speed Clinic (PSC)
Bermarkas di Jl. Lapangan Bola No.35, Kebun Jeruk, Jakbar. Punya 2 paketan yang biasa diminta pelanggan; semi dan full spec. Semua paketan yang tersedia, kudu ganti karbu standar, pengapian dan knalpot.
Biasanya karbu Honda NSR SP berdiameter venturi 28 mm, pengapian CDI programmable atau non-programmable dual band berlabel BRT, porting-polish, piston 68 mm dan knalpot. “Kalau mau lebih ekstrem, tinggal ganti magnet pengapian punya trail tipe SE Yamaha YZF 250, meracik gigi rasionya dan piston ukuran 76 mm,” terang Ando, pemilik bengkel PSC.
Sesuai rumusannya, untuk piston 68 mm dapat mendongkrak kapasitas mesin jadi 177,86 cc dan jika pakai piston bergaris tengah 76 mm, maka volume mesin membengkak jadi 222,17 cc. Gila kan!
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUCfeI5vSlt-27BGy7e4ieIJWTVgyBG9cuRI7NCpn_nQspuyJ59uXc2T71hJKamWC26t3KnVjNrkvploeqOjms5xf3AbO6hhG2_vlR3YUbewmO4Tfc4SX7RTRHqDAH539NmBxinU_Npz0/s320/11.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiWrAzuYI8hgJXNW72S1nkEseUyu1uhjHspCOTYMCtaKIBlaq-iTEINBucWZ0y9kDEjNWHTcURE8BjGIvYBQ0alg63kOA0PJbX8gwhcXAwCMd6rhHHYULwmEQFEHSDLVCbFfgRO8srAM0/s320/14.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil5Gqw8acK5E5GdVXhyaTXVBHS4Ts3qtvKZ0KSVfulnEDKYJ5MxxuanHfZ5knmoDkEfGQaShp7m5cQT1Qql5GSd2Blng1Qv44i-_cMwysrZ3DAnKDHTR4pJDXCuc1IF9StMw-o7VeDrO0/s320/13.jpg)
PSC (021-93812006)
Porting polish Rp 500.000,
Karbu Honda NSR SP 28 mm, Rp 500.000,
CDI BRT programmable dual band Rp 900.000, Per kopling + kampas kopling Rp 200.000, Piston Kawasaki Eliminator 68 mm Rp 400.000, Knalpot AHM Rp 1.500.000,
Total Rp 4.000.000.
Pengapian Yamaha YZF 250 Rp 4.000.000, Piston JE 76 mm Rp 1.600.000,
Gigi rasio 1 sampai 6 Rp 3.000.000.
CM (0816-4841546)
Porting Polish Rp 300.000,
Karbu Honda NSR SP 28 mm Rp 575.000,
CDI BRT Non-programmable dual band Rp 500.000,
Per kopling CLD + kampas kopling Suzuki RGR Rp 200.000,
Open filter racing Rp 150.000,
Knalpot DBS Rp 1.600.000,
Total Rp 3.325.000.
Piston Yamaha Scorpio + blok Suzuki Raider Rp 1.600.000
MMM (021-9822-1748)
Porting Polish Rp 400.000,
Karbu Honda NSR SP 28 mm Rp 600.000,
CDI BRT Non-programmable dual band Rp 500.000,
Per kopling CLD Rp 150.000,
Piston Honda Tiger Rp 300.000,
Klep in/out Honda Tiger Rp 500.000,
Busi Iridium Rp 100.000,
Knalpot Custom Rp 350.000,
Total Rp 2.900.000.
AM (021-9223-4086)
Porting Polish Rp 200.000,
Karbu Honda NSR SP 28 mm Rp 650.000,
CDI BRT Non-programmable dual band Rp 500.000,
Per kopling CLD Rp 150.000,
Piston High Speed Rp 500.000,
Busi Iridium Rp 100.000,
Shim klep 4 buah Rp 240.000,
Knalpot DBS Rp 1.600.000,
Total Rp 3.940.000
sumber : http://www.otomotifnet.com/otonet/index.php/read_tematis/0000/00/00/11464/145/22/Paket-Bore-Up-Satria-FU150-Nih-Obatnya-Kalau-Kurang-Puas
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNLeI5zSA1pcZQH6jFawpX9tNjTlAttAVm-kUjBelsIfg5Mc6zO7wi31Ew78yHkRNiFdv7vL0Cus83YlGTjZ72xDNCoJQlcsWJcoYln_IFfBBAVK70ilhSe1SVilNobBsLP_YE5mpvk6g/s320/12.jpg)
Nah, memenuhi kebutuhan itu, FU-mania tentu tak perlu repot-repot. Karena sekarang banyak bengkel yang menawarkan paket untuk mendongkrak kemampuan mesin. Dari yang simpel sampai jor-joran. Jadi tinggal disesuaikan sama budget, ya!
Paddock Speed Clinic (PSC)
Bermarkas di Jl. Lapangan Bola No.35, Kebun Jeruk, Jakbar. Punya 2 paketan yang biasa diminta pelanggan; semi dan full spec. Semua paketan yang tersedia, kudu ganti karbu standar, pengapian dan knalpot.
Biasanya karbu Honda NSR SP berdiameter venturi 28 mm, pengapian CDI programmable atau non-programmable dual band berlabel BRT, porting-polish, piston 68 mm dan knalpot. “Kalau mau lebih ekstrem, tinggal ganti magnet pengapian punya trail tipe SE Yamaha YZF 250, meracik gigi rasionya dan piston ukuran 76 mm,” terang Ando, pemilik bengkel PSC.
Sesuai rumusannya, untuk piston 68 mm dapat mendongkrak kapasitas mesin jadi 177,86 cc dan jika pakai piston bergaris tengah 76 mm, maka volume mesin membengkak jadi 222,17 cc. Gila kan!
Chips Motor (CM)
Menurut Sumantri, bos CM, bore-up bisa jadi solusi penyembuhan penyakit Satria FU di putaran bawah yang kurang galak. “Karbu standar kadang suka telat merespons putaran grip gas, makanya kudu diganti tipe racing berikut CDI nonlimiter dan knalpot aftermarket. Itu obatnya,” katanya.
Untuk otak pengapian, CM pilih CDI BRT tipe dual band, yang punya kelebihan putaran mesin bisa tembus di atas 13 ribu rpm. Proses porting-polish tetap ada, ditambah karbu Honda NSR SP plus knalpot DBS atau CLD. Jika ingin menambah volume mesin, cemplungin deh satu set piston Yamaha Scorpio berikut blok Suzuki Raider 125.
“Hasilnya, kapasitas ruang bakar naik jadi 190 cc. Tapi harus ada kerja sama dengan pemilik motor. Tinggal kita koreksi bagian mana kekurangannya,” ungkap pria yang bengkelnya di Jl. Pos Pengumben Raya No.33c, Jakbar.
Mulia Mitra Motor (MMM)
Kemal, pemimpin bengkel MMM punya ramuan lain. “Inti sebenarnya ada di noken as. Dengan mengubah pola, sudut dan tinggi noken as, maka fungsi buka tutup klep in-out bisa diatur, sehingga peak power akan bergeser pada rpm lebih tinggi,” ujarnya.
Selain itu, pergantian karbu, papas cam, pengapian, piston Honda Tiger dan porting polish wajib dilakoni buat meningkatkan performa mesin. Dengan memperhalus aliran lubang transfer di mesin dan exhaust, bertujuan agar tarikan bawah dan atas seimbang.
“Tapi kalo mesinnya sudah dioprek, enaknya sih knalpot sudah bertipe racing. Sebab, kalau standar dibobok kurang maksimal walaupun bagian dalamnya sudah dioprek,” saran pria di gerainya di Jl. Raya Haji Mencong No 41, Ciledug, Tangerang.
Adrian Motor (AM)
Buat bore-up harian, Fiki Farhan pemilik bengkel Adrian Motor mungkin sudah biasa menangani korekan buat Satria FU. Tapi, ia menyarankan dalam mendongkrak mesin, sebaiknya dipakai di ajang resmi saja.
“Setelah performa tunggangan meningkat, akan lebih terpandang lagi jika menjadi juara di balapan resmi,” kata pria yang buka bengkel di Jl. Raya Jatiwaringin, No.251, Pondok Gede, Bekasi.
Nah, untuk mewujudkannya, beberapa part di dalam paketan yang digunakan berupa karbu SP, CDI BRT, seher High Speed 65 mm, noken as racing dan lainnya. “Terpenting pada saat penyetingan, bisa kita lihat best time-nya berapa dan kita setting ulang spuyer-nya sampai maksimal,” yakinnya.
Sebagian pemilik Suzuki Satria FU150 penyuka kecepatan merasa masih kurang puas sama performa standarnya. Maka wajar kalo banyak yang pengin membore-up besutannya. “Yah, manusia kan tak pernah puas,” kelakar Iwan, pengguna FU150.
Nah, memenuhi kebutuhan itu, FU-mania tentu tak perlu repot-repot. Karena sekarang banyak bengkel yang menawarkan paket untuk mendongkrak kemampuan mesin. Dari yang simpel sampai jor-joran. Jadi tinggal disesuaikan sama budget, ya! • Pidav (codotboros@yahoo.com)
Paddock Speed Clinic (PSC)
Bermarkas di Jl. Lapangan Bola No.35, Kebun Jeruk, Jakbar. Punya 2 paketan yang biasa diminta pelanggan; semi dan full spec. Semua paketan yang tersedia, kudu ganti karbu standar, pengapian dan knalpot.
Biasanya karbu Honda NSR SP berdiameter venturi 28 mm, pengapian CDI programmable atau non-programmable dual band berlabel BRT, porting-polish, piston 68 mm dan knalpot. “Kalau mau lebih ekstrem, tinggal ganti magnet pengapian punya trail tipe SE Yamaha YZF 250, meracik gigi rasionya dan piston ukuran 76 mm,” terang Ando, pemilik bengkel PSC.
Sesuai rumusannya, untuk piston 68 mm dapat mendongkrak kapasitas mesin jadi 177,86 cc dan jika pakai piston bergaris tengah 76 mm, maka volume mesin membengkak jadi 222,17 cc. Gila kan!
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUCfeI5vSlt-27BGy7e4ieIJWTVgyBG9cuRI7NCpn_nQspuyJ59uXc2T71hJKamWC26t3KnVjNrkvploeqOjms5xf3AbO6hhG2_vlR3YUbewmO4Tfc4SX7RTRHqDAH539NmBxinU_Npz0/s320/11.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiWrAzuYI8hgJXNW72S1nkEseUyu1uhjHspCOTYMCtaKIBlaq-iTEINBucWZ0y9kDEjNWHTcURE8BjGIvYBQ0alg63kOA0PJbX8gwhcXAwCMd6rhHHYULwmEQFEHSDLVCbFfgRO8srAM0/s320/14.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil5Gqw8acK5E5GdVXhyaTXVBHS4Ts3qtvKZ0KSVfulnEDKYJ5MxxuanHfZ5knmoDkEfGQaShp7m5cQT1Qql5GSd2Blng1Qv44i-_cMwysrZ3DAnKDHTR4pJDXCuc1IF9StMw-o7VeDrO0/s320/13.jpg)
PSC (021-93812006)
Porting polish Rp 500.000,
Karbu Honda NSR SP 28 mm, Rp 500.000,
CDI BRT programmable dual band Rp 900.000, Per kopling + kampas kopling Rp 200.000, Piston Kawasaki Eliminator 68 mm Rp 400.000, Knalpot AHM Rp 1.500.000,
Total Rp 4.000.000.
Pengapian Yamaha YZF 250 Rp 4.000.000, Piston JE 76 mm Rp 1.600.000,
Gigi rasio 1 sampai 6 Rp 3.000.000.
CM (0816-4841546)
Porting Polish Rp 300.000,
Karbu Honda NSR SP 28 mm Rp 575.000,
CDI BRT Non-programmable dual band Rp 500.000,
Per kopling CLD + kampas kopling Suzuki RGR Rp 200.000,
Open filter racing Rp 150.000,
Knalpot DBS Rp 1.600.000,
Total Rp 3.325.000.
Piston Yamaha Scorpio + blok Suzuki Raider Rp 1.600.000
MMM (021-9822-1748)
Porting Polish Rp 400.000,
Karbu Honda NSR SP 28 mm Rp 600.000,
CDI BRT Non-programmable dual band Rp 500.000,
Per kopling CLD Rp 150.000,
Piston Honda Tiger Rp 300.000,
Klep in/out Honda Tiger Rp 500.000,
Busi Iridium Rp 100.000,
Knalpot Custom Rp 350.000,
Total Rp 2.900.000.
AM (021-9223-4086)
Porting Polish Rp 200.000,
Karbu Honda NSR SP 28 mm Rp 650.000,
CDI BRT Non-programmable dual band Rp 500.000,
Per kopling CLD Rp 150.000,
Piston High Speed Rp 500.000,
Busi Iridium Rp 100.000,
Shim klep 4 buah Rp 240.000,
Knalpot DBS Rp 1.600.000,
Total Rp 3.940.000
sumber : http://www.otomotifnet.com/otonet/index.php/read_tematis/0000/00/00/11464/145/22/Paket-Bore-Up-Satria-FU150-Nih-Obatnya-Kalau-Kurang-Puas
Wednesday, June 15, 2011
ukuran spuyer karburasi
TABEL UKURAN SPUYER
Pilot-jet
Main-jet
Yamaha (Mikuni)
Alfa
35
85
Force-1
35
115
F1Z-R
17,5
130
Vega
15
90
Jupiter-Z
17,5
105
Nouvo
15
102,5
Suzuki (Mikuni)
Tornado-GX
20
95
Satria-S
20
97,5
Satria-R
17,5
97,5
Shogun
17,5
90
Smash
15
92,5
New Shogun
15
90
Satria F150
12,5
105
Pilot-jet
Main-jet
Yamaha (Mikuni)
Alfa
35
85
Force-1
35
115
F1Z-R
17,5
130
Vega
15
90
Jupiter-Z
17,5
105
Nouvo
15
102,5
Suzuki (Mikuni)
Tornado-GX
20
95
Satria-S
20
97,5
Satria-R
17,5
97,5
Shogun
17,5
90
Smash
15
92,5
New Shogun
15
90
Satria F150
12,5
105
setting karburator
SETTING KARBURATOR
GRAPHIC EFFECT SPUYER TERHADAP KINERJA KARBURATOR
korek motor Beberapa orang kadang berpikir menyetel karburator adalah pekerjaan yang sangat gampang. Ganti jet-nya setingkat atau dua tingkat, meniru setelan karburator orang lain yang sudah ketemu dan BOMM!! Mesin motor melaju kencang. Hmmm… mungkin iya pada mesin standard ataupun mengalami modifikasi ringan. Tapi untuk balap, tidak terdengar semudah itu. Ada banyak kombinasi dari setingan idle jet, needle jet, posisi clip, main jet, power jet, level bahan-bakar (set up pelampung), dan lain-lain dan sebagainya. Ada setidaknya menurut perhitungan statistika, sekitar 13,860,000 kombinasi jeting dalam sebuah karburator hehehehe… jika mau bermain karburator setidaknya siapkan mental, waktu dan tenaga untuk menyelaraskan semua kinerjanya. Disini kami ingin membantu dengan sedikit pengetahuan dasar dan penyetelan karburator untuk mempermudah teman-teman dalam menemukan fine tuning, bisa diaplikasi untuk menyetel ulang karburator yang udah pada modif mesin.
KARBURATOR VENTURI
Perhatikanlah muka karburator, dan kamu akan menyadari karburator hanyalah sebuah lubang besar dari satu tempat ke tempat lain, ini dinamakan venturi. Udara masuk ke dalam mesin melalui lubang ini (venturi). Sebagaimana kecepatan udara memasuki karburator meningkat, tekanannya justru menurun, yang kemudian menimbulkan kevakuman di area venturi. Kevakuman ini bergerak seiring bukaan skep (throttle), dan menghisap bahan-bakar melalui jet yang berbeda-beda di sistem karburator. Udara dengan bahan-bakar akan bercampur di area venturi. Dimana posisi jet ditempatkan dan pengeluarannya pada venturi menghasilkan kontrol terhadap respon bukaan gas. Sistem langsam ( pilot jet, dan setelan skrup udara) mengontrol hingga bukaan skep 25 %. Jarum skep, posisi clip dan nozzle karburator mengontrol dari 15 % bukaan gas hingga 80 %. Main jet mengontrol bukaan gas penuh atau berefek mulai dari bukaan gas diatas 60 %. Namun ada hal yang harus diingat dalam menyetel karburator, kesemua bagian adalah interconnected (terhubung satu dengan lain) sehingga penggantian sebuah part akan mempengaruhi kinerja sistem lainnya. Bekerja hati-hati, dan teliti adalah kuncinya.
CARB TUNING
SET UP KARBURATOR
1. Untuk bukaan gas dari kondisi tertutup hingga seperempat bukaan skep
1. Ganti pilot jet / idle jet untuk mengatur campuran
2. Setel ulang skrup udara untuk penyempurnaan aturan ( 1 ½ hingga 2 putaran keluar dari posisi menutup penuh)
2. Dari posisi seperempat bukaan hingga sepertiga bukaan gas
1. Setel posisi klip jarum skep
2. Ganti tipe jarum skep
3. Dari posisi sepertiga bukaan gas hingga bukaan penuh
1. Ganti ukuran main jet untuk menyetel campuran udara bahan-bakar
2. Ganti ukuran power jet (jika ada) untuk menyempurnakan campuran udara-bahan bakar
4. Bukaan gas separuh hingga bukaan gas penuh
1. Lakukan penyetelan campuran udara/bahan-bakar dengan penggantian mainjet, jarum skep, atau seting posisi klip jarum skep
2. Lakukan pengecekan (baca) hasil pembakaran untuk melihat apakah setelan sudah tepat atau belum
MIKUNI 36mm
CATATAN SET UP:
1. Dasar penyetelan skrup campuran udara di karburator adalah putar hingga menutup penuh, lalu buka satu setengah putaran keluar. Jika mesin masih berjalan dalam kondisi terlalu basah atau kering coba sedikit setel ulang skrup campuran udara lebih membuka atau menutup. Jika hal ini tidak dapat terkoreksi dengan beberapa putaran, maka gantilah pilot jet nya.
2. Jika setelan terlalu basah antara bukaan gas posisi tertutup hingga terbuka separuh, dan tidak dapat dikoreksi dengan penyetelan skrup udara, maka ganti pilot jet ke ukuran lebih kecil.
3. Menjalankan mesin dalam kondisi terlalu basah (campuran kaya) akan menjadikan mesinmu tidak berlari pada kemampuan terbaiknya, menjalankan mesin dalam kondisi terlalu kering lebih berbahaya dan akan merusak komponen mesin seperti piston, liner dan kepala silinder. Sebaiknya ketika melakukan penyetelan karburator, lakukan dari kondisi campuran kaya dan lakukan setelan lebih rendah secara bertahap untuk menemukan setelan pas.
4. Lihat dan baca kondisi busi untuk mempelajari campuran yang dibutuhkan mesin.
• Jika elektroda berwarna hitam, atau basah jelaga; kondisi mesin terlalu banyak bahan-bakar (campuran kaya). Bahan-bakar yang tak terbakar menyebabkan kerak mengendap di busi.
• Busi kondisi kering dan berwarna keabu-abuan, atau bahkan putih kapur. Mesin berjalan dalam setelan yang terlalu kering, dan berbahaya bagi kondisi mesin. Pakai jet yang lebih besar untuk mendapatkan setelan yang lebih kaya.
• Warna elektroda kecoklatan dan bersih, maka kamu sudah menemukan setelan terbaik yang dibutuhkan mesin.
Ketika melakukan penggantian main jet lebih besar akan mempengaruhi performa mesin mulai dari bukaan gas separuh hingga gas penuh (full throtle). Selalu lakukan penggantian satu-demi satu dan secara bertahap dan cermati perubahan yang terjadi pada performa mesin sebelum merubah faktor lainnya.
Jangan menjalankan mesin dalam kondisi campuran kering (miskin) dalam kondisi terlalu lama yang dapat mengakibatkan overheating (panas yang berlebihan) dan merusak komponen di dalam mesin.
Penyelesaian beberapa persoalan seting karburator.
Permasalahan : Saat stasioner RPM tidak stabil. Mesin berlari tersendat.
Kondisi setelan : Campuran terlalu miskin
Metoda koreksi :
• Putar setelan skrup udara searah jarum jam (menutup) untuk memperkaya campuran.
• Ganti ukuran pilot jet ke angka yang lebih besar
• Ganti jarum skep ke diameter lebih kecil atau bentuk lebih runcing untuk memperkaya campuran bahan-bakar.
Permasalahan : Saat stasioner keluar asap hitam dari knalpot.
Kondisi setelan : Terlalu basah
Metoda koreksi :
• Putar keluar skrup setelan udara untuk memperbanyak campuran udara masuk
• Ganti pilot jet ke nomor lebih kecil
• Ganti jarum skep dengan model yang lebih gemuk
Permasalahan : Ketika motor dijalankan akselerasi lemah
Kondisi setelan : Kering
Metoda koreksi : Ganti dengan ukuran mainjet lebih besar
Permasalahan : Ketika berakselari motor tersendat-sendat
Kondisi setelan : Basah
Metoda koreksi : Kecilkan ukuran mainjet
Permasalahan : Pada posisi seperempat bukaan gas mesin ngambang dan RPM tidak dapat teriak.
Kondisi setelan : Kering
Metoda koreksi :
• Pakai dimensi jarum skep lebih kurus untuk memperkaya campuran bahan-bakar
• Putar skrep setelan udara searah jarum jam untuk memperkaya campuran
Permasalahan : Gas bukaan penuh, Kecepatan bertambah sangat pelan, mesin terasa datar, dan busi tampak basah kehitaman
Kondisi setelan : Terlalu Kaya
Metoda Koreksi :
• Setel campuran dengan menggunakan main jet lebih kecil, terus check kondisi kepala busi hingga warna terkoreksi
Thu, 18 Nov 2010 @11:25
Tags: cara setting karburator racing korek mesin korek motor cdi rextor balap harian drag roadrace jupiter yamaha korek mesin motor
GRAPHIC EFFECT SPUYER TERHADAP KINERJA KARBURATOR
korek motor Beberapa orang kadang berpikir menyetel karburator adalah pekerjaan yang sangat gampang. Ganti jet-nya setingkat atau dua tingkat, meniru setelan karburator orang lain yang sudah ketemu dan BOMM!! Mesin motor melaju kencang. Hmmm… mungkin iya pada mesin standard ataupun mengalami modifikasi ringan. Tapi untuk balap, tidak terdengar semudah itu. Ada banyak kombinasi dari setingan idle jet, needle jet, posisi clip, main jet, power jet, level bahan-bakar (set up pelampung), dan lain-lain dan sebagainya. Ada setidaknya menurut perhitungan statistika, sekitar 13,860,000 kombinasi jeting dalam sebuah karburator hehehehe… jika mau bermain karburator setidaknya siapkan mental, waktu dan tenaga untuk menyelaraskan semua kinerjanya. Disini kami ingin membantu dengan sedikit pengetahuan dasar dan penyetelan karburator untuk mempermudah teman-teman dalam menemukan fine tuning, bisa diaplikasi untuk menyetel ulang karburator yang udah pada modif mesin.
KARBURATOR VENTURI
Perhatikanlah muka karburator, dan kamu akan menyadari karburator hanyalah sebuah lubang besar dari satu tempat ke tempat lain, ini dinamakan venturi. Udara masuk ke dalam mesin melalui lubang ini (venturi). Sebagaimana kecepatan udara memasuki karburator meningkat, tekanannya justru menurun, yang kemudian menimbulkan kevakuman di area venturi. Kevakuman ini bergerak seiring bukaan skep (throttle), dan menghisap bahan-bakar melalui jet yang berbeda-beda di sistem karburator. Udara dengan bahan-bakar akan bercampur di area venturi. Dimana posisi jet ditempatkan dan pengeluarannya pada venturi menghasilkan kontrol terhadap respon bukaan gas. Sistem langsam ( pilot jet, dan setelan skrup udara) mengontrol hingga bukaan skep 25 %. Jarum skep, posisi clip dan nozzle karburator mengontrol dari 15 % bukaan gas hingga 80 %. Main jet mengontrol bukaan gas penuh atau berefek mulai dari bukaan gas diatas 60 %. Namun ada hal yang harus diingat dalam menyetel karburator, kesemua bagian adalah interconnected (terhubung satu dengan lain) sehingga penggantian sebuah part akan mempengaruhi kinerja sistem lainnya. Bekerja hati-hati, dan teliti adalah kuncinya.
CARB TUNING
SET UP KARBURATOR
1. Untuk bukaan gas dari kondisi tertutup hingga seperempat bukaan skep
1. Ganti pilot jet / idle jet untuk mengatur campuran
2. Setel ulang skrup udara untuk penyempurnaan aturan ( 1 ½ hingga 2 putaran keluar dari posisi menutup penuh)
2. Dari posisi seperempat bukaan hingga sepertiga bukaan gas
1. Setel posisi klip jarum skep
2. Ganti tipe jarum skep
3. Dari posisi sepertiga bukaan gas hingga bukaan penuh
1. Ganti ukuran main jet untuk menyetel campuran udara bahan-bakar
2. Ganti ukuran power jet (jika ada) untuk menyempurnakan campuran udara-bahan bakar
4. Bukaan gas separuh hingga bukaan gas penuh
1. Lakukan penyetelan campuran udara/bahan-bakar dengan penggantian mainjet, jarum skep, atau seting posisi klip jarum skep
2. Lakukan pengecekan (baca) hasil pembakaran untuk melihat apakah setelan sudah tepat atau belum
MIKUNI 36mm
CATATAN SET UP:
1. Dasar penyetelan skrup campuran udara di karburator adalah putar hingga menutup penuh, lalu buka satu setengah putaran keluar. Jika mesin masih berjalan dalam kondisi terlalu basah atau kering coba sedikit setel ulang skrup campuran udara lebih membuka atau menutup. Jika hal ini tidak dapat terkoreksi dengan beberapa putaran, maka gantilah pilot jet nya.
2. Jika setelan terlalu basah antara bukaan gas posisi tertutup hingga terbuka separuh, dan tidak dapat dikoreksi dengan penyetelan skrup udara, maka ganti pilot jet ke ukuran lebih kecil.
3. Menjalankan mesin dalam kondisi terlalu basah (campuran kaya) akan menjadikan mesinmu tidak berlari pada kemampuan terbaiknya, menjalankan mesin dalam kondisi terlalu kering lebih berbahaya dan akan merusak komponen mesin seperti piston, liner dan kepala silinder. Sebaiknya ketika melakukan penyetelan karburator, lakukan dari kondisi campuran kaya dan lakukan setelan lebih rendah secara bertahap untuk menemukan setelan pas.
4. Lihat dan baca kondisi busi untuk mempelajari campuran yang dibutuhkan mesin.
• Jika elektroda berwarna hitam, atau basah jelaga; kondisi mesin terlalu banyak bahan-bakar (campuran kaya). Bahan-bakar yang tak terbakar menyebabkan kerak mengendap di busi.
• Busi kondisi kering dan berwarna keabu-abuan, atau bahkan putih kapur. Mesin berjalan dalam setelan yang terlalu kering, dan berbahaya bagi kondisi mesin. Pakai jet yang lebih besar untuk mendapatkan setelan yang lebih kaya.
• Warna elektroda kecoklatan dan bersih, maka kamu sudah menemukan setelan terbaik yang dibutuhkan mesin.
Ketika melakukan penggantian main jet lebih besar akan mempengaruhi performa mesin mulai dari bukaan gas separuh hingga gas penuh (full throtle). Selalu lakukan penggantian satu-demi satu dan secara bertahap dan cermati perubahan yang terjadi pada performa mesin sebelum merubah faktor lainnya.
Jangan menjalankan mesin dalam kondisi campuran kering (miskin) dalam kondisi terlalu lama yang dapat mengakibatkan overheating (panas yang berlebihan) dan merusak komponen di dalam mesin.
Penyelesaian beberapa persoalan seting karburator.
Permasalahan : Saat stasioner RPM tidak stabil. Mesin berlari tersendat.
Kondisi setelan : Campuran terlalu miskin
Metoda koreksi :
• Putar setelan skrup udara searah jarum jam (menutup) untuk memperkaya campuran.
• Ganti ukuran pilot jet ke angka yang lebih besar
• Ganti jarum skep ke diameter lebih kecil atau bentuk lebih runcing untuk memperkaya campuran bahan-bakar.
Permasalahan : Saat stasioner keluar asap hitam dari knalpot.
Kondisi setelan : Terlalu basah
Metoda koreksi :
• Putar keluar skrup setelan udara untuk memperbanyak campuran udara masuk
• Ganti pilot jet ke nomor lebih kecil
• Ganti jarum skep dengan model yang lebih gemuk
Permasalahan : Ketika motor dijalankan akselerasi lemah
Kondisi setelan : Kering
Metoda koreksi : Ganti dengan ukuran mainjet lebih besar
Permasalahan : Ketika berakselari motor tersendat-sendat
Kondisi setelan : Basah
Metoda koreksi : Kecilkan ukuran mainjet
Permasalahan : Pada posisi seperempat bukaan gas mesin ngambang dan RPM tidak dapat teriak.
Kondisi setelan : Kering
Metoda koreksi :
• Pakai dimensi jarum skep lebih kurus untuk memperkaya campuran bahan-bakar
• Putar skrep setelan udara searah jarum jam untuk memperkaya campuran
Permasalahan : Gas bukaan penuh, Kecepatan bertambah sangat pelan, mesin terasa datar, dan busi tampak basah kehitaman
Kondisi setelan : Terlalu Kaya
Metoda Koreksi :
• Setel campuran dengan menggunakan main jet lebih kecil, terus check kondisi kepala busi hingga warna terkoreksi
Thu, 18 Nov 2010 @11:25
Tags: cara setting karburator racing korek mesin korek motor cdi rextor balap harian drag roadrace jupiter yamaha korek mesin motor